Taman Nasional Gunung Palung yang memiliki Luas 90.000 hektar merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut. Taman nasional ini terletak di kabupaten Ketapang, provinsi Kalimantan Barat yang merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang terbaik dan terluas di Kalimantan. Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar.
Seperti di daerah Kalimantan Barat lainnya, umumnya kawasan ini ditumbuhi oleh jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), damar (Agathis borneensis), pulai (Alstonia scholaris), rengas (Gluta renghas), kayu ulin(Eusideroxylon zwageri), Bruguiera sp., Lumnitzera sp., Rhizophora sp., Sonneratia sp., ara si pencekik dan tumbuhan obat. Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3.000 mm per tahun dan suhu udara berkisar antara 25,5° - 35° C. Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam(Coelogyne pandurata), yang bisa Anda temukan di Sungai Matan terutama pada bulan Februari-April. Daya tarik anggrek hitam terlihat pada bentuk bunganya yang bercorak hijau dengan kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekarnya antara 5-6 hari.
Tercatat ada 190 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang berperan sebagai penabur biji tumbuhan di hutan. Semua keluarga burung dan kemungkinan besar dari seluruh jenis burung yang ada di Kalimantan, terdapat di dalam hutan taman nasional ini. Satwa yang sering terlihat di Taman Nasional Gunung Palung yaitu bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo satyrus), bajing tanah bergaris empat (Lariscus hosei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus), beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), beruk (Macaca nemestrina nemestrina), klampiau (Hylobates muelleri), kukang (Nyticebus coucang borneanus), rangkong badak (Buceros rhinoceros borneoensis), kancil (Tragulus napu borneanus), ayam hutan (Gallus gallus), enggang gading (Rhinoplax vigil), buaya siam (Crocodylus siamensis), kura-kura gading (Orlitia borneensis), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Tidak kalah menariknya keberadaan tupai kenari (Rheithrosciurus macrotis) yang sangat langka, dan sulit untuk dilihat.
TRANSPORTASI
Pontianak - Ketapang (pesawat terbang) memakan waktu sekitar 1 1/2 jam,dilanjutkan ke Sukadana/Teluk Melano (kendaraan roda 4) sekitar 5 jam. Pontianak - Teluk Batang (speed boat) selama sekitar 4 jam dan dilanjutkan ke Teluk Melano (kendaraan roda 2) sekitar 1 jam. Pontianak - Teluk Melano (speed boat) sekitar 9 - 10 jam.
AKOMODASI
Fasilitas yang tersedia : Pondok jaga, stasiun penelitian, pos jaga, menara pandang/pengamat, jalan setapak dan lain-lain.
TIPS
Taman Nasional Gunung Palung merupakan tantangan para peneliti, mengingat berbagai gatra keanekaragaman hayati yang tinggi dan masih alami.
Belum ada pengusahaan pariwisata alam.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya.
Kantor: Jl. KH Wahid Hasyim 41-A
Ketapang, Kalimantan Barat
Telp. / Fax. : (0534) 33539
Kantor: Jl. KH Wahid Hasyim 41-A
Ketapang, Kalimantan Barat
Telp. / Fax. : (0534) 33539
KEGIATAN
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi: Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong. Wisata bahari dan berenang Gunung Palung (1.116 m. dpl) dan Gunung Panti (1.050 m. dpl). Pendakian, air terjun, pengamatan tumbuhan/satwa dan berkemah. Cabang Panti. Pusat penelitian dengan fasilitas stasiun penelitian, wisma peneliti dan perpustakaan. Kampung Baru. Pengamatan satwa bekantan. Sungai Matan dan Sungai Simpang. Menyelusuri sungai, pengamatan satwa dan wisata budaya (situs purbakala). Rekreasi dan pariwisata alam antara lain hiking, panorama alam, jungle tracking, wisata bahari di Pantai Pagar Mentimun dan Penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar