Jumat, 06 Maret 2015

Toya Bungkah, Kintamani Bali

Ingin menikmati sensasi mandi air panas dengan panorama pemandangan alam pegunungan sekitar yang memesona? Toya Bungkah adalah tempat yang tepat. Terletak di kaki Gunung Batur atau berada di sebelah Barat Danau Batur, Toya Bungkah memiliki pesona sendiri sebagai kawasan pemandian air panas sekaligus kawasan wisata alam di Bali. Secara administratif Toya Bungkah berada di Desa Pakraman Batur, Kintamani, Provinsi Bali.


Nama Toya Bungkah secara harfiah berasal dari kata toyo artinya air dan bungkahberarti batu-batuan. Jadi, Toya Bungkah bermakna air dari Gunung Batur yang mengalir dari celah-celah bebatuan. Wisata andalan di Toya Bungkah adalah memang keberadaan sumber air panas alami yang selain baik untuk relasasi otot, juga dipercaya memiliki kandungan sulfur yang berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit. Kolam air panas di Toya Bungkah ada dua, yaitu yang pertama ditata sesuai keadaan alam sekitarnya dan menjadi semacam pemandian umum warga sekitar. Kedua, adalah kolam air panas alam yang ditata dengan dibangunnya tembok atau pembatas dan biasanya jadi tempat yang dipilih wisatawan. Berendam di kolam air panas sangat baik untuk merelaksasi otot dan tubuh.


Letak pemandian air panas yang berdekatan dengan Danau Batur ini memberikan bonus pemandangan yang memesona. Selain berendam air panas yang konon kandungan sulfurnya dapat berkhasiat menyembuhkan penyakit, ada banyak kegiatan menyenangkan lainnya yang dapat Anda temukan di sana. Kegiatan tersebut di antaranya adalah rekreasi menikmati keindahan alam sekitar, berkemah, dan mendaki Gunung Batur saat Matahari terbit di pagi hari. Dari tahun ke tahun, kunjungan wisatawan baik lokal atau pun mancanegara ke kawasan ini kian meningkat. Toya Bungkah memang sudah dikelola sebagai kawasan destinasi wisata di kawasan Gunung Batur dan sekitarnya. Potensi wisata di kawasan berudara sejuk ini juga semakin menggeliat dengan didukung berdirinya beberapa hotel dan akomodasi yang memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Sebuah hotel bahkan menyediakan kolam renang air panas khusus yang bersumber dari Toya Bungkah dan menyediakan kawasan kemping dengan berbagai fasilitas pendukung kemping, termasuk api unggun.


KULINER
Warung dan restoran dengan pemandangan Danau Batur dan hijaunya kawasan di kaki Gunung Batur banyak menyuguhkan kuliner yang dapat Anda pilih sesuai selera. Kebanyakan menu popular di kawasan ini adalah ikan bakar yang berasal dari Danau Batur selain tentunya ada beragam makanan lainnya.

TIPS
Bawalah pakaian ganti karena Anda tentu tak ingin melewatkan kegiatan berendam di pemandian air panas dengan latar pemandangan alam yang indah. Kenakanlah pakaian dan sepatutrekking yang nyaman, apabila Anda akan pula mendaki Gunung Batur. Kendaraan umum (bemo) menuju Toya Bungkah akan mulai sepi mulai pukul 13.00 siang. Jadi, perhatikan jadwalnya. Toya Bungkah terletak tak jauh dari beberapa kawasan wisata yang patut pula disambangi, seperti Desa Penelokan, Desa Kedisan, Desa Trunyan, Pura Ulundanu Batur, Pura Jati, Kintamani, Ubud, dan lain sebagainya.


AKOMODASI
Akomodasi di Toya Bungkah cukuplah memadai. Terdapat lahan parkir yang luas dan banyak restoran serta warung makan dengan pemandangan menghadap Danau Batur yang indah. Di kawasan sekitar pemandian, terdapat toilet umum serta tempat berganti pakaian. Hotel-hotel berbintang dan kawasan perkemahan juga tersedia di kawasan ini sesuai kebutuhan Anda.


TRANSPORTASI
Terletak sekira 78 kilometer dari Denpasar, Toya Bungkah dapat dicapai dengan berkendara menuju Kintamani sekira 2 jam. Anda dapat menyewa mobil atau memilih naik bemo untuk sampai di Toya Bungkah. Setelah sampai di Penelokan, ada jalan turun yang dapat dilalui untuk sampai keDanau Batur. Setibanya di pertigaan, ambillah jalan ke kiri melewati jalan yang dikelilingi batu lava letusan Gunung Batur yang mengeras hingga sampai di Toya Bungkah. Dari Kedisan, Toya Bungkah dapat ditempuh dengan naik perahu menyebrangi Danau Batur sekira 30 menit.


KEGIATAN
Toya Bungkah adalah salah satu tempat yang paling menarik untuk dikunjungi di kawasan Gunung Batur dan sekitarnya. Berjarak sekira 78 km dari Denpasar atau sekira 2 jam perjalanan berkendara, panorama menuju Toya Bungkah sudah akan memanjakan mata. Pemandangan Gunung Batur, Danau Batur, atau tumpukan lahar yang mengeras berikut pepohonan dan kebun-kebun sayur yang terhampar di sepanjang jalan menuju Toya Bungkah adalah suguhan alam yang permai. Setelah lelah menempuh perjalanan, sumber mata air panas alam akan menyambut dan memanjakan Anda. Kenyamanan berendam di kolam sumber panas saja sudah akan membuat Anda relaks dan betah di Toya Bungkah. Kenyamanan itu pun ditambah dengan pemandangan alam yang indah dan hawa pegunungan yang sejuk. Mengingat kawasan ini adalah juga kawasan singgah sebelum mendaki Gunung Batur dan sekaligus salah satu destinasi wisata andalan di Bali, terdapat banyak akomodasi untuk kepentingan wisatawan.


Resort dan spa, hotel, bumi perkemahan, restoran, warung-warung penjual makanan dan minuman, kolam renang, cafĂ©, dan area parkir yang luas tersedia di sana. Keesokan paginya jangan lewatkan momen menyaksikan Matahari terbit dari puncak Gunung Batur. Pemandangan Danau Batur dan alam sekitar nampak atas dipadu  keindahan Matahari terbit dari balik Gunung Abang dan Gunung Rinjani di Lombok adalah pemandangan indah yang penuh kesan. Dibutuhkan waktu mendaki sekira 2 jam dari Toya Bungkah menuju puncak Gunung Batur, jadi perjalanan mendaki akan dimulai sekitar dini hari. Terdapat banyak pemandangan yang akan mengantarkan Anda ke puncak Gunung Batur. Sambil menyaksikan matahari terbit, Anda dapat menyiapkan dan menikmati sarapan berupa telur yang direbus di air panas. Setelahnya, dalam perjalanan kembali ke Toya Bungkah, Anda dapat pula singgah di sebuah gua dan sumber mata air panas yang letaknya dekat dengan kawah Gunung Batur. Di Toya Bungkah terdapat sebuah balai seni, yaitu Balai Seni Toya Bungkah yang didirikan oleh Sutan Takdir Alisjahbana sejak tahun 1971. 


Alisjahbana adalah seorang novelis, filsuf, dan pelukis yang juga dikenal sebagai Bapak Bahasa Indonesia mengingat jasanya ikut mengembangkan dan menentukan teknis ejaan baku Bahasa Indonesia. Balai seni ini memiliki sanggar tari, ruang atau galeri, bungalow, taman yang indah, dan amphitheater. Di balai seni ini, kadang-kadang diadakan pertunjukkan seni seperti pentas tari atau wayang kulit yang tentu saja dapat Anda saksikan. Toya Bungkah juga berdekatan dengan Desa Kedisan, yaitu sekira 6 kilometer. Dari Kedisan, Anda dapat menyeberangi Danau Batur menggunakan perahu yang disewakan ke sebuah desa Bali Aga tersohor, yaitu Desa Trunyan. Desa ini terkenal karena memiliki cara yang berbeda dalam mengubur mayat kerabat yang telah meninggal dunia. Berbeda dengan kebanyakan orang Bali yang melakukan kremasi atau ngaben, masyarakat Desa Trunyan menyimpan mayat di sebuah batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. Kemudian, jenazah tersebut hanya dipagari anyaman bambu atau daun secukupnya. Meski tidak dikubur, mayat-mayat yang diletakkan begitu saja tersebut sama sekali tidak mengeluarkan bau. Konon ini dikarenakan terdapatnya sebuah pohon yang bernama Taru Menyan, sejenis pohon yang mengeluarkan wangi yang dapat menetralisir bau mayat yang membusuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar