Minggu, 29 Maret 2015

Benteng Tolukko, Maluku


Pada masanya Ternate bersama Tidore, Bacan, dan Jailolo merupakan penguasa pribumi pemegang hegemoni rempah-rempah dunia di Maluku Utara. Kestabilan sosial, ekonomi, dan politik telah terbina lama di kawasan ini sebagai hulu jalur rempah-rempah dunia. Pedagang dari Timur Tengah dan Asia Selatan hilir mudik mendatanginya hingga kemudian bangsa Barat datang menghancurkan tatanan perdagangan yang sudah terjalin di Nusantara selama puluhan tahun.   Salah satu peninggalan penting bangsa Barat di Maluku Utara adalah Benteng Tolukko yang dibangun Portugis untuk memonopoli perdagangan cengkeh dunia saat itu. Benteng ini berada di areal seluas 1.252 m² dengan ketinggian 10,50 meter di atas permukaan laut. 



Meski luasnya sekira 256 m² namun posisinya strategis untuk pertahanan karena berada di atas bukit dengan sudut 80 derajat menyesuaikan dengan poros bukit. Darinya terpampang sudut pandang dataran, pesisir laut, dan akses ke laut. Benteng Tolukko yang nama aslinya Benteng Santo Lucas merupakan salah satu peninggalan penting kolonial Portugis di Nusantara. Dibangun tahun 1540 oleh Fransissco Serao, benteng ini awalnya bernama Santa Lusia dimana kemudian berubah dan lebih dikenal sebagai Benteng Hollandia setelah Belanda menguasainya. Adapun nama Tolukko disematkan ketika benteng ini sempat dikuasai Kesultanan Ternate dan namanya diganti dengan nama Sultan Ternate ke-10, yaitu Kaicil Tolukko. Apabila diperhatikan, bangunan benteng ini memang dirancang dengan baik seabgai basis pertahanan di atas bukit. Benteng ini menjaid saksi beberapa pertempuran demi memperebutkan kawasan stategis perdagangan rempah-rempah dunia saat itu. 



Benteng ini pernah diserang oleh armada Spanyol, perlawanan rakyat pimpinan Kaicil Nuku tahun 1799, dan terakhir benteng ini diambil alih oleh Belanda tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter Both. Tahun 1864 oleh Residen P. van der Crab, benteng ini dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak. Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan di muka bukit yang menghadap Matahari terbit, benteng ini juga dijadikan sebagai tempat untuk jalur melarikan diri. Akan tetapi, Pemerintah memugarnya kemudian menghilangkan ruangan bawah tanah dan terowongan yang menghubungkan benteng dengan laut. Meskipun demikian, benteng ini masih menyimpan nilai sejarah tinggi. Benteng Tolukko dibangun di Bukit Batuan Beku yang memanjang ke arah Barat laut Tenggara. Konstruksinya terbuat dari campuran batu kali, batu karang, serta pecahan batu bata yang direkat oleh kapur dan pasir. Benteng ini memiliki tiga bastion(menara pengintai), ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong, serta bangunan utama berbentuk segi empat. 



AKOMODASI
Akomodasi di Ternate terbilang memadai meliputi hotel kelas melati maupun hotel bintang empat. Berikut ini beberapa referensinya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

TIPS
Tidak ada tiket masuk ke benteng ini namun setidaknya Anda diminta untuk berkontribusi secara sukarela sebagai upaya merawat peninggalan penting yang bersejarah ini. Arsyad Muhammad (60) adalah seorang pensiunan polisi yang menjaga kawasan benteng ini. Anda dapat bertanya padanya terkait informasi terakhir benteng. Benteng Tolukko berada di pusat Kota Ternate. Oleh karenanya memungkinkan Anda menjangkau berbagai fasilitas umum, seperti terminal, angkutan umum, penginapan, restoran dan rumah makan, pasar, bank, dan sarana umum lainnya.



BERKELILING
Ternate adalah pulau sekaligus kota yang dapat dikeliling dalam beberapa jam saja. Manfaatkan kendaraan sewaan berupa mobil atau motor untuk melihat begitu banyak keindahannya. Apabila Anda berminat berwisata khusus peninggalan sejarah berupa benteng kolonial maka sambangi saja beberapa benteng di pulau ini, yaitu: Benteng Kalamata, Benteng Kotanaka, Benteng Oranje, Benteng Nustra Se Nohra Del Rosario, dan Benteng Santo Pedro Y. Paulo.



TRANSPORTASI
Untuk menuju Benteng Tolukko tidaklah sulit karena jaraknya sekira 3 kilometer dari pusat Kota Ternate.  Terlebih bila Anda berkeliling di pulau ini dengan kendaraan sewaan. Bila tidak maka Anda dapat naik angkutan umum dari Terminal Kota Ternate. Anda bisa menggunakan angkutan umum dari Terminal Kota Ternate untuk sampai di Benteng Tolukko.



KULINER
Kuliner olahan dari ikan berupa ikan fufu dan gohu ikan perlu Anda cicipi. Di pusat kota Ternate ada banyak penjual makanan dengan beragam pilihan. Perlu juga mencicipi kudapan olahan dari bahan kenari seperti ketam kenari, halua kenari, dan bagea. Gohu ikan terbuat dari ikan tuna mentah yang dipotong kecil-kecil kemudian dilumuri garam dengan perasan lemon. Makanan ini diolah dengan campuran daun kemangi dibalur bawang merah dan cabe rawit kemudian ditumis minyak kelapa dan taburan kasar kacang tanah digoreng. Biasa gohu ikan disantap sebagai lauk pendamping nasi atau papeda. Ada juga fofoki yang menjadi sayuran favorit orang Ternate. Makanan ini berupa terong yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng, dibelah dua kemudian dibaluri sambal santan di atasnya. Beberapa restoran modern di Kota Ternate menyediakan kepiting kenari yang nikmat meski harganya mencapai ratusan ribu rupiah bahkan sejuta lebih.



KEGIATAN
Benteng berusia ratusan tahun masih terlihat kokoh dan terbilang terawat dimana terakhir dipugar tahun 1997. Naiklah hingga bagian atas benteng untuk melihat pemandangan laut dan Pulau Tidore. Menghadap ke arah depan bentengnya terpampang kemegahan Gunung Gamalama dengan puncak yang seringkali tertutupi awan. Sembari meresapi sejarah tempo dulu, Anda bisa menikmati semilir angin laut dan kenyamanan suasana yang ada di Benteng Tolukko. Pada bagian komponen bangunan benteng masih ada menara pengintai dan ruangan bawah tanah yang berbentuk terowongan yang tembus ke laut. Sayangnya terowongan tersebut kini telah dihilangkan. Bila Anda perhatikan denah Benteng Tolukko berbentuk menyerupai lingga yang dilengkapi dengan tiga bastion. Bastion-bastion tersebut diletakkan di depan (arah barat laut dan barat daya) dan di belakang benteng. Tidak jauh dari pintu masuk benteng terdapat ruang kecil yang menyediakan berbagai informasi tentang Benteng Tolukko. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar