Senin, 02 Maret 2015

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Badung Bali

Inilah karya monumental yang mengagumkan di tanah Bali. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata sekaligus jendela seni dan budaya di bagian selatan pulau Bali. Terletak di Bukit Unggasan-Jimbaran, Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar. Garuda Wisnu Kencana berada di atas dataran tinggi batu kapur dan dari sana Anda dapat memandang panorama kawasan wisata di pesisir selatan Bali yang berlatar belakang pemandangan alam yang memukau. Berada di ketinggian 126 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Patung raksasa ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalalah perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno.


Patung Dewa Wisnu dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai burung Garuda. Sebuah karya yang terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode Garuda tentang rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan. Garuda lalu mengabdi kepada Dewa Wisnu dengan menjadi alat kendaraannya yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu. Kisah mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di kabupaten Malang. Dewa Wisnu dilambangkan sebagai sumber kebijaksaan dan pemelihara dengan menunggang burung Garuda yang merupakan simbol kekuatan dan kemakmuran. GWK adalah simbol kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi sinar matahari. Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung. Masyarakat Jepang menyebut Garuda sebagai Karura, di Thailand disebut Pha Krut. Indonesia dan Thailand adalah dua negara yang menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya. Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang keseimbangan antara skala dan niskala atau dunia nyata dan tidak nyata sehingga harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah simbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia. Taman budaya ini juga untuk mendidik masyarakat, khususnya generasi muda agar ikut melestarikan warisan budaya bangsa.


Garuda Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana pembangunan patungnya setinggi 126 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66 meter, diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dari total luas lahan 200 hektar yang direncanakan, sementara terkuasai 100 hektar, dan total pekerjaan yang selesai hingga saat ini baru sekitar 15 %. Untuk patungnya baru yang selesai adalah setengah badan Dewa Wisnu, kepala burung Garuda, dan tangan Dewa Wisnu. Meski baru sebagian kecil pembuatannya secara jelas Anda akan terkagum-kagum dengan kemegahan dan keindahannya. Patung ini akan mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat campuran tembaga dan kuningan serta baja yang pada bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas seberat 4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter maka Anda akan terperangah melihat ukuran kepala burung garuda yang benar-benar raksasa. Sulit membayangkan bentuk burung garuda ini nantinya secara keseluruhan, yang pasti akan sangat besar sekali. Ukuran tubuh orang dewasa aja masih kalah besar dibandingkan ukuran kuping dari burung garuda ini. Saat ini sebagian dari patung tersebut sudah bisa Anda lihat di lokasi dalam bentuk patung separuh badan dewa Wisnu dan bagian kepala burung garuda. Patung ini dalam tahap pembangunannya meleset dari target yang ditetapkan. GWK dibangun tahun 1997 dan direncanakan awal seluruh bagian patung ini akan selesai tahun 2005 namun proyek ini sempat terhenti terutama karena masalah pendanaan. Masih kurang sekitar 600 miliar untuk merampungkannya. Direncanakan patung GWK ini akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia, yaitu 126 meter dengan berat 3.000 ton dan itu mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat, yaitu 93 meter.


TIPS
Ada beberapa larangan yang harus Anda patuhi, salah satunya yakni tidak boleh merokok dan sopan. Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi bagian informasi berikut ini.

BERBELANJA
Di depan halaman setelah pintu masuk tersedia beberapa toko suvenir yang menyediakan beragam cendera mata dan kerajinan khas Bali yang menarik dan berkualitas.

KULINER
Di dalam GWK tersedia sejumlah kafe dan restoran yang menyediakan layanan kuliner, mulai dari makanan kecil, hidangan ringan hinggabanquets. Layanan on-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi dengan berbagai hidangan makanan Indonesia, oriental, serta hidangan International. Anda juga dapat mencicipi makanan di Jendela Bali The Panoramic Resto dengan pemandangan yang memukau.


TRANSPORTASI
Taman seluas 250 hektar ini berada sekitar 40 km di sebelah selatan Denpasar dan bila dari pelabuhan Udara dapat ditempuh sekitar 15 menit atau kurang dari 1 jam dari lokasi perhotelan utama. dari Ubud Anda dapat mencapainya sekitar 1.5 jam dari Ubud dan 30 menit dari Kuta. Anda dapat menggunakan taxi atau menyewa mobil yang banyak tersedia baik di bandara atau pun di berbagai tempat wisata di Bali. Jalan masuk menuju ke kompleks diaspal halus. Panjangnya saja sekitar 1 kilometer, di kanan kirinya dihiasi pilar-pilar bernuansa tebing kapur. Megah. Itulah kesan pertama saat Anda memasuki ke kawasan megaproyek ini.


KEGIATAN
Dengan tiket masuk Rp25.000,00 per orang sebuah harga yang sebanding dengan layanan dan fasilitasnya. Di sini Anda dapat menemukan keindahan bangunan Bali melalui kemegahan monumennya dan sekaligus kekhusukan spiritualnya. Di GWK Anda dapat melakukan beragam kegiatan yang menyenangkan seperti fun ride and adventure, art and cultural package, wedding package, segway fun ride, danoutbond. Setiap harinya ada acara harian seperti pementasan kecak tektekan, tarian Bali, musik rindik, barong ngelawang, joged bumbung, serta tari barong dan kris. Sebelum masuk ke areal parkir Anda akan menemukan di lapangan bawah tebing yaitu 2 bagian tangan patung ini yang berukuran besar. Sebuah pemandangan yang membuat Anda dapat memperkirakan betapa besar ukuran patung nantinya. Di dekat pintu masuk cobalah susuri dinding kapur yang sudah di ukir beberapa tokoh dalam cerita Hindu. Kemudian berikutnya lihatlah tebing-tebing tinggi sekitar 20 meter yang membuat tempat ini terlihat sangat megah dan sangat alami. Bebatuan karang di potong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari bebatuan yang membelah lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga ke depan patung garuda. Dari luasnya jelas sekali bahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu pengunjung nantinya.


Ada juga taman yang dikelilingi oleh lampu yang berwarna kuning yang sangat cocok buat berfoto. Antara patung kepala garuda dan patung setengah badan Dewa Wisnu masih terpisah karena pengerjaannya belum selesai. Saat berjalan menuju patung setengah badan Dewa Wisnu terdapat wahana flying fox, marine bridge, danrappeling and rock climbing yang semuanya seharga Rp35.000,00. Beranikan diri Anda untuk mencobanya karena itu sangat mengasyikan. Di tempat ini juga di bangun fasilitas seperti amphitheater, festival kebun, kolam ikan, teater jalanan, ruang pameran, toko cinderamata dan restoran. Anda dapat menyaksikan berbagai pertunjukan dan kegiatan kesenian, kebudayaan serta pameran. Amphitheatre-nya mampu menampung kapasitas 800 tempat duduk dengan tatanan akustik kelas satu yang sering dipergunakan untuk pagelaran seni budaya dan tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show, dan berbagai pertunjukan bergerak. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang cocok untuk tempat pertemuan. Ada juga Exhibition Gallery yang memiliki luas 200 m² terdapat 10 m² halaman terbuka di dalamnya. Anda juga dapat menemukan Gapura Batu, yaitu beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali.


Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat Parahyangan Somaka Giri, yaitu sebuah mata air yang dianggap keramat dimana mengalir air yang mengandung mineral-mineral utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikan tempat ini tepat kunjungan spiritual dan meditasi. Airnya dipercaya sanggup menyembuhkan berbagai penyakit, bahkan dipergunakan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan guna mendapatkan panen yang baik. Dengan luas 250 hektar, GWK sanggup merangkum semua kegiatan budaya Bali di sini. Pengunjung GWK akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan terbaik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar